Jumat, 09 Oktober 2009

Apa itu Hantu?



Terus terang saya sendiri belum pernah melihat hantu.

Dari dulu sampai sekarang, fenomena hantu sangat menarik. Terlebih sekarang ini banyak dibuat film-film baru seperti kuntilanak, pocong, suster ngesot, malam jumat kliwon dsb. (yang terakhir saya belum nonton, karena belum beredar).

Hantu-hantu pada film tersebut ditampilkan sosok seram, jorok, busuk, berlendir, dan tidak jauh dari belatung. Hantu-hantu harus bisa menghilang dan muncul dimana saja, bisa membunuh/menyakiti manusia, ada juga yang punya perasaan takut, sedih, iba, dan stress he..he..

Anehnya hantu-hantu yang digambarkan itu tidak dikenal di belahan negara lain, seperti di Amerika, Inggris, Australia. Bahkan di negeri kita sendiripun ada bermacam-macam hantu. Masing-masing daerah memiliki cerita dan sosok hantunya sendiri-sendiri. Orang melayu mengenal "Hantu Raya", di Sumatera ada "Bagu Ganjang dan Palasik", Orang Rimba dihutan Jambi punya "Hantu Kayu/Pohon", "Leak" di Bali, di Jawa lebih kreatif yaitu ada "Sundel Bolong, Gendruwo, Banaspati, Wewe, Peri, Wedhon, Glundung Pringis, Tuyul, dll...", juga masih banyak lagi di daerah lain seperti Hantu Penanggal, Hantu Monyet, Hantu Seram, dll.

Mengapa di tempat satu dengan tempat yang lain hantunya berbeda-beda? OK, memang yang namanya hantu pasti seram menakutkan (bisa sebaliknya: cantik seperti di film china), tidak kasat mata (ruh), dan punya kekuatan. Tapi masing-masing tempat karakteristiknya bisa berlainan sama sekali. Apa tidak ada standarisasi hantu?

Sifat hantu lokal ini masih sangat kental. Mengapa Orang Rimba tidak mengenal "Banaspati", hantu berujut sinar kecil tapi sangat terang dan melayang-layang diudara atau "Glundung Pringis" yaitu kepala manusia yang menggelundung lalu meringis? Sebaliknya sebagai orang jawa saya belum pernah mendengar ada "Bagu Ganjang" yang katanya lehernya bisa memanjang(?), atau "Palasik" yang menyedot otak bayi (?). Ada pula "Hantu Jembalang" yang menyamar menjadi bidan.

Cerita hantu akan terus diucapkan oleh orang tua kepada anaknya, sebagai ancaman dan cara efektif supaya anaknya tidak nakal atau nurut pada orang tua. Jaman dahulu sebelum ada teknologi komunikasi, cerita-cerita itu hanya bersifat lokal. Cerita itu terus berkembang dari otak anak yang tumbuh menjadi orangtua kemudian menceritakannya kembali pada anaknya.

Sekarang sudah jamannya teknologi IT, cerita vampir hampir semua orang sudah melihat dan mendengar, begitu juga drakula yang melegenda. Efek dari teknologi itu mungkin adalah ditemukannya cerita hantu drakula di Jawa Timur atau vampir di lokasi transmigrasi Pamenang misalnya. Hal ini bisa terjadi apabila orangtua kembali menceritakan kisah vampir kepada anaknya, dan sang anak menyimpan cerita tersebut didalam memori otaknya secara kuat.

Otak manusia mempunyai kemampuan imaginer tidak terbatas, coba anda membayangkan apa saja, semuanya bisa dibayangkan asal anda punya bahannya, unlimited. Anda dapat membayangkan berada di puncak gunung, atau sedang mengendarai mobil. Anda bisa juga membayangkan seekor kucing, melihat harimau mau menerkam, melihat bentuk yang seram, menakutkan, menjijikkan, dan sebagainya.

Bahan untuk membayangkan bisa berujud apa saja yang anda lihat, dengar (diskripsi), dan rasakan (panas, asin, pahit, sakit, dll.). Bahan ini akan terus berkembang dan bertambah sesuai usia dan pengalaman (input). Kalau suka nonton film-film atau dengar cerita-cerita hantu maka anda dapat mereka-reka sendiri jenis hantu menurut anda paling seram (hantu hasil modifikasimu gitu loh..).

Bagaimana hantu bisa muncul atau menampakkan diri pada seseorang dan mengapa beberapa orang bisa melihat hantu secara bersamaan?

Hipnotis

Sudah banyak cerita tentang hipnotis, bahkan bisa ditampilkan di televisi lagi... Yang mebuat saya harus percaya adalah karena tetangga saya pernah terhipnotis. Dia di telpon seseorang dan disuruh transfer uang 2 juta via atm, dan itu berturut-turut sampai 3 kali totalnya 6 juta, baru sadar setelah keluar dari atm, kok bisa ya? Masih banyak cerita-cerita sejenis di koran-koran.

Kita lihat sang aktor di televisi, menyuruh seorang memasukkan tangannya kedalam air es pedagang minuman, dia segera mengangkat tangannya karena tidak tahan dingin. Tetapi setelah di hipnotis, dengan mengatakan tangan anda akan masuk kedalam pasir pantai yang hangat, dia tahan dan merasakan kehangatannya. (are you believe it?) Otak manusia dapat merasakan hal yang berlawanan dari sensor yang diindera oleh kulitnya? Anehnya lagi motoriknya percaya pada otak? Aneh kan? Tetapi secara ilmiah hipnotis dapat dipertanggung jawabkan, see: http://id.wikipedia.org/wiki/Hipnotis.

Bagaimana jika sang aktor hipnotis mengatakan, kamu sekarang berada di sebuah pemakaman kuno, sepi tanpa siapa-siapa, kamu akan merasakan aliran angin lembab dan dingin sepoi-sepoi, bulu kudukmu berdiri, takut, seram, lihatlah di sampingmu ada seorang wanita dengan muka rusak penuh belatung, lari.... ....

Pastilah orang yang terhipnotis tadi akan mengalami hal yang dikatakan/disugestikan. Lari tunggang-langgang ketakutan.

Hipnotis dapat dipelajari oleh siapa saja, tapi sepertinya (menurutku) hanya orang yang berbakat yang mampu melakukannya. Semua orang punya bakatnya masing-masing kok, seperti aku bakatnya njailin orang he..he... Nah, kalau anda berbakat menghipnotis, jadilah dukun, pasti laku. Tapi satu lagi pelajari juga telepati, supaya jadi dukun santet sekalian.

Terakhir yang perlu diingat, bisa saja seseorang mempunyai kemampuan menghipnotis tetapi tidak sadar akan kemampuannya, atau tidak tahu hipnotis itu apa. Kemampuanya diaplikasikan tanpa sengaja, dan bahkan dia menghipnotis dirinya sendiri dan/atau orang lain sekaligus.(Ask)

(http://markintove.blogspot.com/2007/09/apa-itu-hantu.html)

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Kata jin berasal dari janna. Segala sesuatu yang tersembunyi darimu didalam bahasa arab disebut dengan janna anka.

Ibnul Manzhur mengatakan bahwa dinamakan jin karena mereka tersembunyi dan tidak terlihat oleh mata. Dinamakan janin karena ia tersembunyi di perut ibunya. Orang-orang jahiliyah dahulu pun menamakan malaikat dengan jinn dikarenakan ia tersembunyi atau tidak terlihat oleh mata.

Firman Allah swt :

وَالْجَآنَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ

Artinya : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)

Sedangkan setan adalah berasal dari kata syathona yang berarti jauh, artinya jauh dari kebaikan. Ada yang mengatakan bahwa syaithon adalah bentuk fa’laan dari syaatho, yasyithu yang berarti celaka dan terbakar, ini menurut mereka yang menganggap bahwa huruf nun di kata syathon adalah tambahan. Sedangkan menurut Zuhri bahwa makna yang pertama lebih dikenal.

Sementara itu secara umum setan berarti yang maksiat, enggan dan terpenuhi dengan keburukan serta kemunkaran atau yang membangkang sehingga ia berbuat maksiat.
Dan segala sesuatu yang sewenang-wenang, membangkang baik dari golongan jin, manusia maupun binatang disebut setan. (Al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 2544)

Sementara itu Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa setan adalah manusia atau jin yang membangkang sedangkan seluruh jin adalah anak-anak iblis. (majmu’ al Fatawa juz VII hal 15)

Adapun kata hantu didalam bahasa Indonesia sering digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang membangkang, jahat, menakutkan dan tersembunyi dari mata manusia atau ghaib. Sehingga kata hantu digunakan untuk kuntilanak, pocong, gondoruwo, tuyul dan lain-lain. Akan tetapi kata hantu tidak pernah digunakan untuk manusia yang membangkang, jahat atau menakutkan.

Dengan demikian hantu termasuk dalam kategori setan dari golongan jin, sebagaimana makna setan diatas.

Keberadaan jin dan setan ini telah diakui dan ditetapkan dengan Al Qur’an, hadits maupun ijma’ para ulama.

Bisakah Jin atau Setan Menampakkan Diri

Tentang permasalahan ini Allah swt berfirman :

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ

Artinya : “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al A’raf : 27)

Tentang ayat ini, Imam al Qurthubi mengatakan bahwa makna qabiluhu adalah bala tentaranya. Mujahid mengatakan bahwa mereka adalah para jin dan setan-setan. Ibnu Zaid mengatakan bahwa makna qabiluhu adalah keturunannya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa “dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka” adalah dalil bahwa jin tidak bisa dilihat. Ada yang mengatakan bahwa mereka bisa saja dilihat jika Allah swt ingin memperlihatkan mereka dengan menyingkap jasad-jasad mereka sehingga terlihat.

An Nahas mengatakan bahwa makna “dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka” menunjukkan bahwa jin tidak bisa dilihat kecuali pada masa Nabi sebagai bukti kenabiannya saw karena Allah azza wa jalla telah menciptakan mereka sebagai makhluk yang tidak bisa dilihat dan mereka bisa terlihat apabila mereka telah merubah bentuk rupanya. Dan itu merupakan bagian dari mu’jizat yang tidak ada kecuali pada masa para nabi.

Al Qusyairi mengatakan bahwa Allah swt telah menentukan bahwa anak-anak Adam (manusia) tidak dapat melihat setan-setan hari ini. Didalam sebuah riwayat disebutkan,”Sesungguhnya setan mengalir di tubuh anak-anak Adam pada aliran darahnya.”

Didalam beberapa hadits shahih disebutkan bahwa jin bisa dilihat. Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata bahwa suatu ketika Rasulullah saw pernah menjadikan diriku sebagai penjaga zakat di bulan ramadhan—kisah ini cukup panjang—disebutkan didalamnya bahwa Abu Hurairoh menangkap jin yang mengambil korma dan Nabi saw bersabda kepadanya,”Apa yang dilakukan tawananmu semalam?” (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an jilid IV hal 163)

Hal itu ditegaskan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah yang mengatakan,”Didalam Al Qur’an disebutkan bahwa mereka (jin) mampu melihat manusia dari tempat yang manusia tidak bisa melihat mereka. Ini adalah kebenaran yang menunjukkan bahwa mereka bisa melihat manusia dalam suatu keadaan yang mereka tidak bisa dilihat oleh manusia. Dan mereka tidaklah bisa dilihat oleh seorang pun dari manusia pada suatu keadaan akan tetapi terkadang mereka bisa dilihat oleh orang-orang shaleh atau pun orang-orang yang tidak shaleh namun mereka semua tidaklah bisa melihat jin di setiap keadaan. (Majmu’ al Fatawa juz VII hal 15)

Cara Mengusir Hantu yang Sesuai Syari’ah

Adapun cara-cara dibolehkan syariah untuk melindungi seseorang dari gangguan jin, setan, hantu maupun yang sejenisnya adalah :

1. Berlindung kepada Allah dari gangguan jin, setan, hantu dan sejenisnya, sebagaiamana firman Allah swt :

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya : “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS. Al A’raf : 200)

2. Membaca al Muawwidzatain (surat al Falaq dan an Naas)

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari hadits Abu Said al Khudriy berkata,”Rasulullah saw berlindung dari jin dan mata manusia hingga diturunkan al muawwidzatain. Dan tatkala turun kedua surat itu maka beliau saw menggunakan keduanya dan meninggalkan selain keduanya.”

3. Membaca ayat kursi

Hadits Abu Hurairoh diatas tentang jin yang mencuri korma sehingga Rasulullah saw bersabda,”Aku ajari kamu beberapa kalimat yang dengannya Allah memberikan manfaat bagimu.” Abu Hurairoh menjawab,”Apa itu?” beliau bersabda,”Apabila engkau hendak berangkat ke tempat tidur maka bacalah “Allahu Laa Iaha Illa Huwal Hayyul Qoyyum” –ayat kursi—hingga selesai ayat itu. Maka engkau akan senantiasa berada dalam perlindungan Allah swt dan dirimu tidak didekati setan sampai pagi.

4. Membaca suart al baqoroh.

Didalam hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan didalamnya surat al baqoroh.”

5. Penutup surat al Baqoroh’

Dari Abi Mas’ud al Anshari bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Baangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat al baqoroh pada malam hari dia terlindungi.”

6. Awal surat hamiim surat al mukmin (ghofir) hingga firman-Nya “Wa Ilaihil Mashir” bersama dengan ayat kursi.

Dari Abu Hurairoh bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca hamiim surat al mukmin hingga firmannya “Wa Ilaihil Mashir” dan ayat kursi pada pagi hari maka dirinya dilindungi oleh keduanya hingga sore hari. Dan siapa yang membaca keduanya pada sore hari maka dirinya dilindungi oleh keduanya hingga pagi hari.”

7. “Laa Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lahu, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Wa Huwa ‘Ala Kulli Syai’in Qodir” seratus kali.

Dari Abu Hurairoh bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Siapa yang membaca “Laa Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lahu, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Wa Huwa ‘Ala Kulli Syai’in Qodir” seratus kali maka baginya sepuluh penjaga, dituliskan baginya seratus kebaikan, dihapuskan seratus kesalahannya, dibentengi dari setan pada hari itu hingga sore hari…”

8. Memperbanyak dzikrullah azza wa jalla.

9. Berwudhu

Rasulullah saw besabda,”Sesungguhnya marah berasal dari setan. Sesungguhnya setan diciptakan dari api dan api dapat dipadamkan dengan air. Maka jika salah seorang dari kalian sedang marah hendaklah berwudhu.”

10. Menahan pandangan, pembicaraan, makan, bercampur dengan manusia.

Didalam musnad Ahmad bahwa Nabi saw bersabda,”Pandangan adalah salah satu panah beracun dari panah-panah iblis. Siapa yang meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka akan digantikan buatnya keimanan yang dirasakannya manis didalam hatinya.” (Al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 5549 – 5553) [Juni 11, 2009 oleh andihendra]

(http://eramuslim.com)






Free Music

Free Music


Free Music